Nori? Komedian Betawi paruh baya yang sering nongol di televisi itu? Ohohoho..bukan^^. "Nori" adalah sebuah kata dalam bahasa Jepang yang berarti "rumput laut". Walaupun secara historis nori dapat dibuat dari berbagai macam bahan dasar, namun, nori komersial yang sekarang ada di rak-rak pertokoan sebagian besar berasal dari rhodophyta atau alga merah.
Bagaimana cara membuat makanan yang dalam bahasa Mandarinnya disebut hǎitái (海苔) ini? Jadi, bibit alga merah ditanam di dasar laut dan dibiarkan tumbuh selama 45 hari. Kemudian, dipanen. Setelah periode 45 hari tersebut, batch baru "rumput laut" dapat dipanen tiap 10 hari. Setelah dipanen, "rumput laut" tersebut dijadikan pulp, dicetak layaknya membuat kertas dan dikeringkan hingga menjadi lembaran-lembaran tipis. Satu lembar nori mengandung 1/3 protein, 1/3 serat, vitamin A, B dan C, serta potasium dan kalsium. Semakin gelap dan tebal nori yang Anda temukan di pasaran, semakin mahal harganya.
Di Taiwan, produk-produk nori halal dikuasai oleh produsen dari Thailand. Alhamdulillah, baru-baru ini ada produk nori halal lokal yang ditemukan Tainan Halal di RT-Mart. Silakan cek ketampakan visualnya di bawah. Oh iya, harga nori halal yang telah "dihiasi" logo dari CMA ini memang agak mahal, yaitu NT$104. Kenapa bisa mahal? Karena norinya ditempelkan ke lembaran ikan kod. Wah, dobel protein dong. Jelas^^. Harganya kan dobel juga. [TH/BP]
Spotted at Carrefour
No comments:
Post a Comment